Assalaamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuh. Alhamdulillah wassalatuwassalamu ‘ala rasulillahi amma ba’du
Alhamdulillah kita telah sampai pada pelajaran yang ke-19.
In syaa Allah pada pelajaran yang ke-19 ini kita akan mempelajari fi'il tsulatsi mazid dengan huruf tambahan 2 huruf.
Ada 5 wazan yang masuk fi'il tsulatsi mazid dengan huruf tambahan 2 huruf ;
1. tafa''ala - yatafa''alu - tafa''ulan ( تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ - تَفَعُّلاً )
2. tafaa'ala - yatafaa'alu - tafaa'ulan ( تَفَاعَلَ- يَتَفَاعَلُ- تَفَاعُلاً )
3. ifta'ala - yafta'ilu - ifti'aalan ( إِفْتَعَلَ- يَفْتَعِلُ- إِفْتِعَالاً )
4. infa'ala - yanfa'ilu - infi'aalan ( إِنْفَعَلَ- يَنْفَعِلُ- إِنْفِعَالاً )
5. if'alla - yaf'allu - if'ilaalan ( إِفْعَلَّ يَفْعَلُّ إِفْعِلاَلاًَ )
Kemudian karena yang ke-5 ini if'alla - yaf'allu - if'ilaalan ( إِفْعَلَّ- يَفْعَلُّ- إِفْعِلاَلاًَ ) jarang ditemukan (maksudnya lebih jarang dibandingkan 4 wazan yang lain), kemudian dari sisi bentuknya juga terlalu rumit maka fokus pembahasan kita hanya pada 4 wazan saja, mengecualikan wazan if'alla yaf'allu if'ilaalan ( إِفْعَلَّ- يَفْعَلُّ- إِفْعِلاَلاًَ ). In syaa Allah ini cukup untuk pemula.
Baik, kita bahas wazan yang pertama adalah untuk fi'il tsulatsi mazid dengan huruf tambahan 2 huruf.
tafa''ala yataf''alu tafa''ulan( تَفَعَّلَ- يَتَفَعَّلُ- تَفَعُّلاً )
Ada 2 huruf tambahan ;
#1. Huruf ta ت sebelum fa ف
#2. Huruf 'ain bertasydid (عّ ) maka ada tambahan 1 'ain (عّ ) lagi.
Asalnya fa'ala فَعَلَ menjadi tafa''ala تَفَعَّلَ
Kita hafalkan baik-baik,
tafa''ala yatafa''alu tafa''ulan( تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ – تَفَعُّلاً )
Berbeda dengan bab tsulatsi mazid dengan tambahan 1 huruf yang memiliki pola yang hampir mirip maka tsulatsi mazid dengan tambahan 2 huruf ini polanya antara satu bab dengan bab yang lain berbeda-beda, sehingga kita tidak bisa menemukan formulasi yang pas untuk membandingkan antara satu bab dengan bab yang lain. Akan tetapi untuk aturan perubahannya masih sama yakni masih menggunakan acuannya fi'il mudhari. Baik, mari kita lakukan merubah fi'il mudhari ke bentuk isim fa'il hingga fi'il nahi.
tafa''ala yatafa''alu tafa''ulan ( تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ – تَفَعُّلاً ), kita rubah ke isim fa'il
--> yatafa''alu kita buang ya ( يَ ) nya diganti menjadi mu ( ( مُ , mutafa''alun (مُتَفَعَّلٌ ). Nah, ini berbeda dengan fa''ala yufa''ilu taf'iilan mufa''ilun ( فَعَّلَ – يُفَعِّلُ – تَفْعِيْلاً – مُفَعِّلٌ ), mufa''ilun ( مُفَعِّلٌ ) merupakan isim fa'il, tapi kalau mutafa''alun (مُفَعَّلٌ ) (ini isim maf'ul). Jadi seluruh fi'il tsulatsi mazid membedakan isim fa'il dengan isim maf'ulnya dengan cara
--> kalau 'ain fi'il nya KASROH maka itu adalah isim FA'IL
--> kalau 'ain fi'il nya FATHAH maka itu adalah isim MAF'UL
Sehingga kalau yatafa''alu, mutafa''alun ini isim maf'ulnya. Adapun isim fa'ilnya dengan mengkasrohkan 'ainnya menjadi mutafa''ilun.
Jadi, tafa''ala yatafa''alu tafa''ulan, yatafa''alu tambahkan mu, mutafa''alun (karena ini isim maf'ul karna 'ain fi'ilnya fathah), kita beri harokat 'ain fi'il nya kasroh dulu mutafa''ilun (ini isim fa'ilnya), sedangkan mutafa''alun ini isim maf'ulnya.
|
tafa''alun تَفَعَّلٌ --> tambahkan "mu"
||
V
yatafa''alu يَتَفَعَّلُ --> dibuang ya ي nya
||
V
mutafa''alun مُتَفَعَّلٌ (isim maf'ul karena 'ainnya fathah)
||
V
beri harokat kasroh pada 'ain fi'ilnya
||
V
mutafa''ilun مُتَفَعِّلٌ (ini isim fa'il)
tafa''ala - yatafa''alu - tafa''ulan -muta'allifun - mutafa''alun
تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ - تَفَعُّلاً - مُتَفَعِّلٌ - مُتَفَعَّلٌ
Untuk fi'il amr dan fi'il nahinya sama dengan bab-bab sebelumnya, fi'il mudhorinya yatafa''alu kita buang ya nya kemudian sukunkan akhirnya, asalnya yatafa''alu menjadi tafa''al.
tafa''alu تَفَعَّلُ --> sukunkan akhirnya
||
V
yatafa''alu يَتَفَعَّلُ --> ya dibuang
||
V
tafa''al تَفَعَّلْ
Untuk fi'il nahi tambahkan laa di depannya --> laa yataf''alu, kemudian ganti ya dengan ta --> laa tatafa''alu, kemudian lam nya sukunkan --> laa tatafa''al
yatafa''alu يَتَفَعَّلُ --> tambahkan laa
||
V
laa yatafa''alu لاَ يَتَفَعَّلُ --> ganti ya dengan ta
||
V
laa tatafa''alu لاَ تَتَفَعَّلُ --> sukunkan lam nya
||
V
laa tatafa''al لاَ تَتَفَعَّلْ
Sehingga wazan bab 1
tafa''ala - yatafa''alu - tafa''ulan - mutafa''ilun - mutafa''alun - tafa''al - laa tatafa''al
تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ - تَفَعُّلاً - مُتَفَعِّلٌ - مُتَفَعَّلٌ - تَفَعَّلْ - لاَ تَتَفَعَّلْ
Ini wazan bab 1
Baik, kita ambil 1 contoh untuk wazan bab 1. Contohnya yang sering kita jumpai adalah ta'allama dari kata 'alima (mengetahui), ta'allama (mempelajari). Kita bandingkan rumusnya
تَفَعَّلَ --> تَعَلَّمَ
يَتَفَعَّلُ --> يَتَعَلَّمُ
تَفَعُّلاً --> تَعَلُّمًا
مُتَفَعِّلٌ --> مُتَعَلِّمٌ
مُتَفَعَّلٌ --> مُتَعَلَّمٌ
تَفَعَّلْ --> تَعَلَّمْ
لاَ تَتَفَعَّلْ --> لاَ تَتَعَلَّمْ
ta'allama - yata'allamu - ta'alluman - muta'allimun - muta'allamun - ta'allam - laa tata'allam
Kemudian contoh fi'il yang masuk ke wazan tafa''ala, tabassama (yang artinya adalah tersenyum), kita sering juga jumpai.
تَفَعَّلَ --> تَبَسَّمَ
يَتَفَعَّلُ --> يَتَبَسَّمُ
تَفَعُّلاً --> تَبَسُّمًا
مُتَفَعِّلٌ --> مُتَبَسِّمٌ
مُتَفَعَّلٌ --> مُتَبَسَّمٌ
تَفَعَّلْ --> تَبَسَّمْ
لاَ تَتَفَعَّلْ --> لاَ تَتَبَسَّمْ
tabassama - yatabassamu - tabassuman - mutabassimun - mutabassamun - tabassam - laa tatabassam
تَبَسَّمَ - يَتَبَسَّمُ - تَبَسُّمًا - مُتَبَسِّمٌ - مُتَبَسَّمٌ - تَبَسَّمْ - لاَ تَتَبَسَّمْ
Ini wazan yang pertama untuk fi'il tsulatsi mazid dengan tambahan 2 huruf. tafa''ala - yatafa''alu - tafa''ulan (تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ - تَفَعُّلاً )
Kemudian kita lanjutkan ke wazan yang ke-2,
tafaa'ala yatafaa'alu tafaa'ulan ( تَفَاعَلَ- يَتَفَاعَلُ- تَفَاعُلاً) . Ini hampir mirip dengan yang pertama. Bedanya fa fi'il nya diberikan alif sehingga panjang bacanya tafaa'ala yatafaa'alu tafaa'ulan ( تَفَاعَلَ- يَتَفَاعَلُ- تَفَاعُلاً ). Ini rumusnya tafaa'ala yatafaa'alu tafaa'ulan ( تَفَاعَلَ- يَتَفَاعَلُ- تَفَاعُلاً ).
Baik, kita rubah dari fi'il mudhari ke isim fa'ilnya, masih sama dengan bab yang pertama tadi, ya nya diganti dengan mu, mutafaa'alun, yatafaa'alu menjadi mutafaa'alun (ini isim maf'ulnya). Adapun isim fa'ilnya, 'ain fi'il nya dikasrohkan, jadi isim fa'ilnya mutafaa'ilun dan isim maf'ulnya mutafaa'alun.
tafaa'ala تَفَاعَلَ
||
V
yatafaa'alu يَتَفَاعَلُ --> ya يَ diganti mu مُ
||
V
mutafaa'alun مُتَفَاعَلٌُ --> isim maf'ul karena 'ain fi'ilnya fathah
|| *tambahan, karena isim maka sukunkan akhirnya
V
mutafaa'ilun مُتَفَاعِلٌ --> isim fa'il (karena 'ain fi'ilnya kasroh
tafaa'ala - yatafaa'alu - tafaa'ulan - mutafaa'ilun - mutafaa'alun
تَفَاعَلَ - يَتَفَاعَلُ - تَفَاعُلاً - مُتَفَاعِلٌ – مُتَفَاعَلٌ
Untuk fi'il amr dan fi'il nahi juga masih sama. Caranya mudah tinggal dibuang ya mudhara'ahnya kemudian sukunkan. Asalnya yatafaa'alu يَتَفَاعَلُ menjadi tafaa'al تَفَاعَلْ.
yatafaa'alu يَتَفَاعَلُ --> ya mudhoro'ah dibuang
||
V
tafaa'alu تَفَاعَلُ --> sukunkan akhirnya
||
V
tafaa'al تَفَاعَلْ
Kemudian fi'il nahi pun mudah, ditambahkan laa nahiyah, ganti ya dengan ta kemudian disukunkan. Asalnya yatafaa'alu يَتَفَاعَلُ, tambah laa (laa yatafaa'alu لاَ يَتَفَاعَلُ), ganti ya dengan ta (laa tatafaa'alu لاَ تَتَفَاعَلُ) kemudian sukunkan (laa tatafaa'al لاَ تَتَفَاعَلْ)
yatafaa'alu يَتَفَاعَلُ --> tambah laa nahiyah
||
V
laa yatafaa'alu لاَ يَتَفَاعَلُ --> ganti ya dengan ta
||
V
laa tatafaa'alu لاَ تَتَفَاعَلُ --> sukunkan akhirnya
||
V
laa tatafaa'al لاَ تَتَفَاعَلْ
Sehingga rumus wazan yang ke-2
تَفَاعَلَ - يَتَفَاعَلُ - تَفَاعُلاً - مُتَفَاعِلٌ - مُتَفَاعَلٌ - تَفَاعَلْ - لاَ تَتَفَاعَلْ
Ini wazannya.
Kemudian kita ambil contoh fi'il yang masuk ke wazan tafaa'ala, contohnya misalkan tabaaroka (تَبَارَكَ ), kita sering mendengar Allah tabaaroka wa ta'ala, ini masuk ke wazan tafaa'ala. Tabaaroka artinya Maha Suci.
tabaaroka - yatabaaroku - tabaarukan - mutabaarikun - mutabaarokun - tabaarok - laa tatabaarok
تَفَاعَلَ --> تَبَارَكَ
يَتَفَاعَلُ --> يَتَبَارَكُ
تَفَاعُلاً --> تَبَارُكًا
مُتَفَاعِلٌ --> مُتَبَارِكٌ
مُتَفَاعَلٌ --> مُتَبَارَكٌ
تَفَاعَلْ --> تَبَارَكْ
لاَ تَتَفَاعَلْ --> لاَ تَتَبَارَكْ
Di Alqur'an kita juga sering membaca ayat Tabaarokalladzi ( تَبَارَكَ الَّذِيْ ). Artinya Maha Memberkati atau Maha Suci.
Kemudian contoh ke-2 takaatsaro تَكَاثَرَ (memperbanyak), kita ikuti wazan tafaa'ala yatafaa'alu tafaa'ulan ( تَفَاعَلَ- يَتَفَاعَلُ- تَفَاعُلاً)
takaatsaro - yatakaatsaru - takaatsuron - mutakaatsirun - mutakaatsarun - takaatsar - laa tatakaatsar
تَكَاثَرَ - يَتَكَاثَرُ - تَكَاثُرًا - مُتَكَاثِرٌ - مُتَكَاثَرٌ - تَكَاثَرْ - لاَ تَتَكَاثَرْ
Takaatsuron ( تَكَاثُرًا ) ini asalnya katsuro ( كَثُرَ ) artinya banyak, mengikuti wazan bab 5 fi'il tsulatsi mujarrod, kemudian tsulatsi mazidnya takaatsaro ( تَكَاثَرَ ). Pada bentuk tsulatsi mujarrodnya katsuro ( كَثُرَ ) ini fi'il lazim, maka dengan tafaa'ala ini menjadi muta'addi yang artinya memperbanyak.
تَكَاثَرَ - يَتَكَاثَرُ - تَكَاثُرًا - مُتَكَاثِرٌ - مُتَكَاثَرٌ - تَكَاثَرْ - لاَ تَتَكَاثَرْ
Yang kita dengar di Alqur'an (di Juz'amma)
alhaakumut takaatsur ( أَلْهَاكُمُ التَكَاثُرُ ), maka kata takaatsuron ( تَكَاثُرًا ) merupakan mashdar dari fi'il takaatsaro ( تَكَاثَرَ ).
Kita lanjutkan ke wazan yang ke-3 dari fi'il tsulatsi mazid dengan tambahan 2 huruf
‘ifta'alaa yafta'ilu ifti'aalan ( إِفْتَعَلَ- يَفْتَعِلُ- إِفْتِعَالاً )
Mari kita rubah dari fi'il mudhari ke isim fa'ilnya. Asalnya yafta'ilu, kemudian ganti ya dengan "mu" mufta'ilun, nah ini dia isim fa'ilnya. Untuk isim maf'ulnya seperti biasa 'ain fi'ilnya diberi harokat fathah, kalo isim fa'ilnya mufta'ilun maka isim maf'ulnya mufta'alun.
yafta'ilu يَفْتَعِلُ --> asalnya isim mudhari
||
V
mufta'ilun مُفْتَعِلٌ --> isim fa'il ('ain berharokat kasroh)
||
V
mufta'alun مُفْتَعَلٌ --> isim maf'ul ('ain berharokat fathah)
Kemudian fi'il amrnya, asalnya fi'il mudhori yafta'ilu kemudian ya nya dibuang, karena huruf pertama seraya dibuang, fa nya berharokat sukun maka kita butuh bantuan hamzah, diberi harokat kasroh. ifta'il ini fi'il amrnya.
yafta'ilu يَفْتَعِلُ --> asal fi'il mudhori, lalu ya dibuang,
|| butuh hamzah berharokat kasroh
||
V
ifta'il إِفْتَعِلْ
untuk fi'il nahinya asalnya yafta'ilu ditambahkan laa (laa yafta'ilu) kemudian ya nya diganti ta (laa tafta'ilu) kemudian sukunkan (laa tafta'il).
yafta'ilu يَفْتَعِلُ --> tambahkan laa
||
V
laa yafta'ilu لاَ يَفْتَعِلُ --> ya diganti ta, dan
|| sukunkan akhirnya
V
laa tafta'il لاَ تَفْتَعِلْ
Sehingga wazannya secara keseluruhan
ifta'ala - yafta'ilu - ifti'aalan - mufta'ilun - mufta'alun - ifta'il - laa tafta'il
إِفْتَعَلَ - يَفْتَعِلُ - إِفْتِعَالاً - مُفْتَعِلٌ - مُفْتَعَلٌ - إِفْتَعِلْ - لاَ تَفْتَعِلْ
Baik, kita ambil fi'il yang masuk ke wazan ifta'ala. Contohnya ijtahada ( إِجْتَهَدَ ). Kalau tadi kita menggunakan contoh jaahada yang artinya berjuang, ijtahada artinya bersungguh-sungguh, kurang lebih memiliki akar makna yang sama. Ijtahada mengikuti wazan ifta'ala yafta'ilu ifti'aalan ( إِفْتَعَلَ - يَفْتَعِلُ - إِفْتِعَالاً )
ijtahada - yajtahidu – ijtihaadan ( إِجْتَهَدَ - يَجْتَهِدُ - إِجْتِهَادًا )
Kita sering mendengar kata ijtihad. Maka ijtihad ini mashdar dari kata ijtihada yang artinya bersungguh-sungguh. Kemudian isim fa'il dan isim maf'ulnya () mujtahidun ( مُجْتَهِدٌ ) dan mujtahadun ( مُجْتَهَدٌ ). Fi'il amr dan fi'il nahinya ijtahid ( إِجْتَهِدْ ) dan laa tajtahid (لاَ تَجْتَهِدْ
)
ijtahada - yajtahidu - ijtihaadan - mujtahidun - mujtahadun - ijtahid - laa tajtahid
إِفْتَعَلَ --> إْجْتَهَدَ
يَفْتَعِلُ --> يَجْتَهِدُ
إِفْتِعَالاً --> إِجْتِهَادًا
مُفْتَعِلٌ --> مُجْتَهِدٌ
مُفْتَعَلٌ --> مُجْتَهَدٌ
إِفْتَعِلْ --> إِجْتَهِدْ
لاَ تَفْتَعِلْ --> لاَ تَجْتَهِدْ
Kemudian yang ke-2 contohnya ijtama'a artinya berkumpul
ijtama'a - yajtami'u - ijtimaa'an - mujtami'un - mujtama'un - ijtami' - laa tajtami'
إِجْتَمَعَ - يَجْتَمِعُ - إْجْتِمَاعًا - مُجْتَمِعٌ - مُجْتَمَعٌ - إِجْتَمِعْ - لاَ تَجْتَمِعْ
Ini fi'il tsulatsi mazid dengan tambahan 2 huruf bab yang ke-3
Dan yang ke-4 wazannnya adalah infa'ala yanfa'ilu infi'aalan ( إِنْفَعَلَ- يَنْفَعِلُ- إِنْفِعَالاً )
Kita rubah fi'il mudhari menjadi isim fa'ilnya. Asalnya yanfa'ilu ( يَنْفَعِلُ ), ganti ya dengan mu, munfa'ilun ( مُنْفَعِلٌ ), ini isim fa'ilnya. Isim maf'ulnya tinggal kita ganti 'ain fi'ilnya menjadi fathah, munfa'alun ( مُنْفَعَلٌ ).
yanfa'ilu يَنْفَعِلُ --> ganti ya dengan mu
||
V
munfa'ilun مُنْفَعِلٌ --> isim fa'il ('ainnya berharokat kasroh)
|| *tanwinkan akhirnya karena isim
||
V
munfa'alun مُنْفَعَلٌ --> isim maf'ul ('ainnya berharokat fathah)
infa'ala - yanfa'ilu - infi'aalan - munfa'ilun - munfa'alun
إِنْفَعَلَ - يَنْفَعِلُ - إنْفِعَالاً - مُنْفَعِلٌ - مُنْفَعَلٌ
Kemudian untuk fi'il amr nya juga mudah, asalnya yanfa'ilu fi'il mudharinya, dibuang ya nya, karena huruf pertama setelah dibuang nun sukun maka kita butuh bantuan hamzah, ini fi'il amr nya
yanfa'ilu يَنْفَعِلُ --> ya dibuang
|| tambahkan hamzah berharokat kasroh
V
infa'il إِنْفَعِلْ
Untuk fi'il nahinya mudah, yanfa'ilu tambahkan laa لاَ (laa yanfa'ilu لاَ يَنْفَعِلُ), ganti ya dengan ta (laa tanfa'ilu لاَ تَنْفَعِلُ) kemudian sukunkan (laa tanfa'il لاَ تَنْفَعِلْ)
yanfa'ilu يَنْفَعِلُ --> tambahkan laa
|| ganti ya dengan ta
|| sukunkan akhirnyaْ
V
laa tanfa'il لاَ تَنْفَعِلْ
Sehingga rumus utuhnya
infa'ala - yanfa'ilu - infi'aalan - munfa'ilun - munfa'alun - infa'il - laa tanfa'il
إِنْفَعَلَ - يَنْفَعِلُ - إنْفِعَالاً - مُنْفَعِلٌ - مُنْفَعَلٌ - إِنْفَعِلْ - لاَ تَنْفَعِلْ
Ini rumus wazan infa'ala.
Baik, kita ambil fi'il yang masuk ke dalam wazan infa'ala.
Yang pertama inkasara ( إِنْكَسَرَ ) artinya adalah pecah.
inkasara - yankasiru – inkisaaran (إِنْكَسَرَ – يَنْكَسِرُا– إِنْكِسَارًا ) mengikuti infa'ala - yanfa'ilu - infi'aalan (إِنْفَعَلَ - يَنْفَعِلُ - إنْفِعَالاً ) , isim fa’il dan isim maf’ulnya mengikuti munfa'ilun - munfa'alun (مُنْفَعِلٌ - مُنْفَعَلٌ ), munkasirun – munkasarun (مُنْكَسِرٌ- مُنْكَسَرٌ ), infa'il - laa tanfa'il ( إِنْفَعِلْ - لاَ تَنْفَعِلْ ), inkasir - laa tankasir (- لاَ تَنْكَسِرْ إِنْكَسِرْ ).
Kemudian yang ke-2 contohnya infajaro (إِنْفَجَرَ ), di Alqur'an kita temukan ayat fanfajarot minhusnata 'asyrota 'ayna (Maka terpancarlah 12 mata air), infajaro ( إِنْفَجَرَ ) terpancar.
infajaro - yanfajiru - infijaaron - munfajirun - munfajarun - infajir - laa tanfajir
إِنْفَجَرَ - يَنْفَجِرُ - إِنْفِجَارًا - مُنْفَجِرٌ - مُنْفَجَرٌ - إِنْفَجِرْ - لاَ تَنْفَجِرْ
Ini bab yang ke-4 dengan wazan infa'ala.
Baik, karena bab yang ke-5 kita kecualikan maka tidak kita bahas untuk if'alla, cukup sampai 4 bab saja.
Kesimpulan dari dars yang ke-19 ini bahwa fi'il tsulatsi mazid dengan tambahan 2 huruf itu ada 5 akan tetapi dari 5 ini hanya 4 yang penting untuk diketahui oleh pemula.
1. tafa''ala - yatafa''alu - tafa''ulan - mutafa''ilun - mutafa''alun - tafa''al - laa tatafa''al
تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ - تَفَعُّلاً - مُتَفَعِّلٌ - مُتَفَعَّلٌ - تَفَعَّلْ - لاَ تَتَفَعَّلْ
2. tafaa'ala - yatafaa'alu - tafaa'ulan - mutafaa'ilun - mutafaa'alun - tafaa'al - laa tatafaa'al
تَفَاعَلَ - يَتَفَاعَلُ - تَفَاعُلاً - مُتَفَاعِلٌ - مُتَفَاعَلٌ - تَفَاعَلْ - لاَ تَتَفَاعَلْ
3. ifta'ala - yafta'ilu - ifti'aalan - mufta'ilun - mufta'alun - ifta'il - laa tafta'il
إِفْتَعَلَ - يَفْتَعِلُ - إِفْتِعَالاً - مُفْتَعِلٌ - مُفْتَعَلٌ - إِفْتَعِلْ - لاَ تَفْتَعِلْ
4. infa'ala - yanfa'ilu - infi'aalan - munfa'ilun - munfa'alun - infa'il - laa tanfa'il
إِنْفَعَلَ - يَنْفَعِلُ - إنْفِعَالاً - مُنْفَعِلٌ - مُنْفَعَلٌ - إِنْفَعِلْ - لاَ تَنْفَعِلْ
Kemudian, berbeda dengan tsulatsi mazid 1 huruf yang memiliki pola yang hampir sama maka tsulatsi mazid 2 huruf memiliki pola yang berbeda antara 1 bab dengan bab yang lain. Akan tetapi masih memiliki kesamaan dari sisi cara merubah fi'il mudhori ke isim fa'il, isim maf'ul, fi'il amr dan fi'il nahi.
Dan memang, sebagai catatan tambahan bahwa seluruh isim fa'il dan isim maf'ul fi'il tsulatsy mazid selalu didahului oleh "mu" (mim berharokat dhammah), mufa’’ilun, mutafa’’ilun, mutafa’’alun, mustaf’ilun, semuanya mim berharakat dhammah. Ini ciri-ciri fi’il tsulatsy mazid, dimana isim fa’il dan isim maf’ulnya pasti didahului oleh mim berharakat dhammah “mu”, berbeda dengan fi'il tsulatsi mujarrod yang tidak memiliki kaidah ini.
Saya rasa cukup untuk pelajaran yang ke-19.Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat.
Pak ustadz izin copypaste semua p3lajaran di blog in,,جزكم الله خيرا كثيرا
ReplyDelete