MyMenu1

Wednesday, 25 June 2014

Dars 13 : Tashrif Lughawi Fi’il Madhi

Alhamdulillah kita telah sampai ke pelajaran yang ke-13. Dan alhamdulillah mulai pelajaran yang ke-13 ini, kita akan masuk ke pembahasan tashrif lughowiy, dimana tashrif lughowiy berbeda dengan tashrif istilahy. Kalau tashrif istilahy itu perubahan kata dari 1 bentuk (dari fi'il madhi ke fi'il mudhori, ke isim mashdar, isim fa'il, isim maf'ul, fi'il amr, fi'il nahi, isim zaman, isim makan dan isim alat. Sedangkan tashrif lughowiy merupakan tashrif untuk bentuk kata yang sama tetapi ditinjau dari isim dhomirnya (kalau untuk fi'il) atau ditinjau dari jenisnya, apakah yang mudzakkar atau muannats, atau jumlahnya apakah yang mufrod, tatsniyyah atau jamak (ini isim). Jadi ini bedanya tashrif lughowiy dan tashrif istilahy.

 

Tashrif lughowy untuk fi'il tinjauannya adalah ISIM DHOMIR, karena isim dhomir ada 14 maka tashrif fi'il madhi juga ada 14, kemudian tashrif fi'il mudhori nya juga 14. Akan tetapi tashrif fi'il amr dan tashrif fi'il nahi hanya ada 6, kenapa? Karena kata perintah itu pasti ditujukan untuk kata ganti orang ke-2 dan kata ganti orang ke-2 dalam bahasa arab ada 6 (anta أَنْتَ, antuma أَنْتُمَا, antum أَنْتُمْ, anti أَنْتِ, antuma أَنْتُمَا, antunna أَنْتُنَّ) maka bentuk fi'il amr dan bentuk fi'il nahi juga hanya 6.

Adapun untuk isim maka tashrif lughowiy nya, perubahannya didasarkan pada :
1. Jumlah bilangan (yakni apakah dia mufrod, tatsniyyah dan jamak)
2. Jenis (apakah dia mudzakkar atau muannats)

Baik, pada dars yang ke-13 ini kita terlebih dahulu membahas tentang tashrif lughowiy fi'il madhi tsulatsi mujarrod. Dan alhamdulillah yang patut kita syukuri, untuk tashrif lughowiy ini berlaku untuk seluruh bab bahkan untuk seluruh wazan yang ada 35 wazan (artinya tidak ada perbedaan tashrif lughowiy antara fi'il bab 1 dengan bab 2 hingga fi'il bab 6). Dan tidak ada pula perbedaan tashrif lughowiy antara fi'il tsulatsi mujarrod dengan fi'il tsulatsi mazid atau dengan fi'il ruba'i mujarrod atau dengan fi'il ruba'i mazid. Jadi tashrif lughowiy rumusnya sama semua untuk setiap wazan dan untuk setiap bab.

Baik, kita bahas yang pertama, tashrif fi'il madhi.
Kita menggunakan rumus

fa'ala فَعَلَ (ini berlaku untuk huwa هُوَ), kalau untuk

huma هُمَا kita beri alif ا di setelah lam fi'ilnya (fa'ala فَعَلَ menjadi fa'alaa فَعَلاَ ).

Kemudian untuk hum هُمْ (mereka) itu menjadi fa'aluu فَعَلُوْا (kita berikan waw sukun وْ setelah lam fi'il diberikan harokat dhommah).

Maka untuk dhomir ghoib (kata ganti orang ke-3) mudzakar, rumusnya adalah
FA'ALA فَعَلَ - FA'ALAA فَعَلاَ - FA'ALUU فَعَلُوْا
Kemudian perhatikan cara penulisannya untuk fa'aluu setelah waw, itu ada alifnya (alif di situ untuk menunjukan bahwa dia dalam bentuk jamak). Jadi jangan lupa setelah waw ditambahkan huruf alif.

Kemudian kita beranjak ke hiya هِيَ, kita tambahkan ta' tanits di belakangnya (fa'ala فَعَلَ menjadi fa'alat فَعَلَتْ).

Kemudian untuk huma هُمَا, tambahkan alif
(fa'alat فَعَلَتْ --> fa'alataa فَعَلَتَا).

Kemudian untuk hunna هُنَّ ditambahkan na نَ di belakangnya (fa'alna فَعَلْنَ).

Maka rumus untuk dhomir ghoibah kata ganti orang ke-3 untuk muannats =
FA'ALAT فَعَلَتْ, FA'ALATAA فَعَلَتَاَ, FA'ALNA فَعَلْنَ

Kita ulangi dari huwa هُوَ humaa هُمَا hum هُمْ :
fa'ala فَعَلَ
fa'alaa فَعَلاَ
fa'aluu فَعَلُوْا

Kemudian hiya هِيَ huma هُمَا hunna هُنَّ :
fa'alat فَعَلَتْ
fa'alataa فَعَلَتَا
fa'alna فَعَلْنَ

Nah ini rumus-rumus untuk dhomir ghoib yang mudzakkar maupun yang muannats.

Kita pindah ke dhomir mukhotob, dhomir kata ganti orang ke-3 dari anta أَنْتَ , antumaa أَنْتُمَا , antum أَنْتُمْ , anti أَنْتِ , antumaa أَنْتُمَا , antunna أَنْتُنَّ . Dan ini lebih mudah dari dhomir ghoib tadi karena dhomir ghoib sedikit tidak beraturan. Tapi alhamdulillah untuk dhomir yang mukhotob untuk kata ganti orang ke-2, dhomirnya mengikuti isim dhomirnya.

Jadi kalau anta أَنْتَ fa'alta فَعَلْتَ ,
untuk antuma أَنْتُمَا fa'altuma فَعَلْتُمَا,
untuk antum أَنْتُمْ fa'altum فَعَلْتُمْ.
Jadi mengikuti huruf terakhir setelah nun di isim dhomir nya.

Ini untuk dhomir mukhotob mudzakkar.

Kemudian kita pindah ke dhomir mukhotobah yang muannats (anti أَنْتِ , antuma أَنْتُمَا , antunna أَنْتُنَّ), maka kita sesuaikan dengan isim dhomirnya.
anti أَنْتِ          -> fa'alti فَعَلْتِ
antuma أَنْتُمَا  -> fa'altuma فَعَلْتُمَا
antunna أَنْتُنَّ -> fa'altunna فَعَلْتُنَّ

Jadi ini insyaAllah mudah.

Kita ulangi dari dhomir mukhotob
fa'alta, fa'altumaa, fa'altum فَعَلْتَ فَعَلْتُمَا فَعَلْتُمْ
fa'alti, fa'altumaa, fa'altunna فَعَلْتِ فَعَلْتُمَا فَعَلْتُنَّ

Kita ulangi dari awal (dari dhomirnya huwa هُوَ)

فَعَلَ
فَعَلاَ
فَعَلُوْا
فَعَلَتْ
فَعَلَتَا
فَعَلْنَ
فَعَلْتَ
فَعَلْتُمَا
فَعَلْتُمْ
فَعَلْتِ
فَعَلْتُمَا
فَعَلْتُنَّ

Kemudian untuk kata ganti orang pertama,
untuk ana أَنَا --> fa'altu فَعَلْتُ
                            (ditambahkan tu تُ di belakangnya).

Kemudian untuk nahnu نَحْنُ ditambahkan naa نَا menjadi fa'alnaa فَعَلْنَا.

Dan ini wajib dihafal. InsyaAllah kalau kita sudah hafal 1 rumus ini maka fi'il madhi apapun nantinya akan seperti ini, artinya kita tidak memperhatikan baris huruf pertama atau baris huruf ke-2 tapi yang kita perhatikan adalah huruf ke-3 nya, baik itu fa'ala atau fa'ila atau fa'ula, yang kita perhatikan belakangnya.
Jadi kalau fa'ala fa'alaa fa'alu فَعَلَ فَعَلاَ فَعَلُوْا
        kalau fa'ula fa'ulaa fa'uluu فَعُلَ فَعُلاَ فَعُلُوْا
        kalau fa'ila fa'ilaa fa'iluu فَعِلَ فَعِلاَ فَعِلُوْا

Jadi rumus ini berlaku umum untuk seluruh fi'il tsulatsi mujarrod, baik yang wazannya fa'ala, baik yang wazannya fa'ila maupu fa'ula.

Bahkan ini juga berlaku untuk fi'il selain fi'il tsulatsi mujarrod, fi'il tsulatsi mazid pun demikian,
misalkan salah satu rumus tsulatsi mazid adalah
af'ala أَفْعَلَ maka af'ala af'alaa af'aluu أَفْعَلَ أَفْعَلاَ أَفْعَلُوْا

Jadi sama semua.

Baik, kita sebutkan rumus tsulatsi mujarrod yang wazannya fa'ala

فَعَلَ
فَعَلاَ
فَعَلُوْا
فَعَلَتْ
فَعَلَتَا
فَعَلْنَ
فَعَلْتَ
فَعَلْتُمَا
فَعَلْتُمْ
فَعَلْتِ
فَعَلْتُمَا
فَعَلْتُنَّ
فَعَلْتُ
فَعَلَنَ

Sekarang yang wazannya fa'ula فَعُلَ. Kita perhatikan, tidak ada perbedaan antara fa'ala dengan fa'ula

فَعُلَ
فَعُلاَ
فَعُلُوْا
فَعُلَتْ
فَعُلَتَا
فَعُلْنَ
فَعُلْتَ
فَعُلْتُمَا
فَعُلْتُمْ
فَعُلْتِِ
فَعُلْتُمَا
فَعُلْتُنَّ
فَعُلْتُ
فَعُلْنَا

Tidak ada perubahan untuk huruf pertama (fa fi'il) dan 'ain fi'ilnya, yang berubah di huruf ke-3 nya (lam fi'il).

Kemudian untuk fi'il yang wazannya fa'ila فَعِلَ maka wazan tashrifnya

فَعِلَ
فَعِلاَ
فَعِلُوْا
فَعِلَتْ
فَعِلَتَا
فَعِلْنَ
فَعِلْتَ
فَعِلْتُمَا
فَعِلْتُمْ
فَعِلْتِ
فَعِلْتُمَا
فَعِلْتُنَّ
فَعِلْتُ
فَعِلْنَا

Jadi kalau kita perhatikan antara fa'ala, fa'ula dan fa'ila seluruhnya sama, artinya belakangnya sama semua, begitupun yang tashrif tsulatsi mazid, sama, begitu jga dengan ruba'i mujarrod dan ruba'i mazid, seluruhnya rumusnya seperti ini.

Baik kita ambil contoh,
untuk bab 1 misal kita ambil nashoro (telah menolong), maka tashrifnya adalah
نَصَرَ
نَصَرَا
نَصَرُوْا
نَصَرَتْ
نَصَرَتَا
نَصَرْنَ
نَصَرْتَِ
نَصَرْتُمَا
نَصَرْتُمْ
نَصَرْتِ
نَصَرْتُمَا
نَصَرْتُنَّ
نَصَرْتُ
نَصَرْنَا


nashoro, nashoroo, nashoruu
nashorot, nashorota, nashorna
nashorta, naahortuma, nashortum
nashorti, nashortuma, nashortunna
nashortu, nashorna

Bab 2 kita ambil contoh misal dhoroba (telah memukul)


ضَرَبَ
ضَرَبَا
ضَرَبُوْا
ضَرَبَتْ
ضَرَبَتَا
ضَرَبْنَ
ضَرَبْتَِ
ضَرَبْتُمَا
ضَرَبْتُم
ضَرَبْتِ
ضَرَبْتُمَاْ
ضَرَبْتُنَّ
ضَرَبْتُ
ضَرَبْنَا

dhoroba, dhorobaa, dhorobuu,
dhorobat, dhorobataa, dhorobna,
dhorobta, dhorobtumaa, dhorobtum
dhorobti, dhorobtumaa, dhorobtunna
dhorobtu, dhorobna

Bab 3 kita ambil contoh fataha


فَتَحَ
فَتَحَا
فَتَحُوْا
فَتَحَتْ
فَتَحَتَا
فَتَحْنَ
فَتَحْتَ
فَتَحْتُمَا
فَتَحْتُمْ
فَتَحْتِ
فَتَحْتُمَا
فَتَحْتُنَّ
فَتَحْتُ
فَتَحْنَا


fataha, fatahaa, fatahuu
fatahat, fatahataa, fatahna
fatahta, fatahtumaa, fatahtum
fatahti, fatahtumaa, fatahtunna
fatahtu, fatahnaa

Bab 4 kita ambil 'alima (telah mengetahui)


عَلِمَ
عَلِمَا
عَلِمُوْا
عَلِمَتْ
عَلِمَتَا
عَلِمْنَ
عَلِمْتَ
عَلِمْتُمَا
عَلِمْتُمْ
عَلِمْتِ
عَلِمْتُمَا
عَلِمْتُنَّ
عَلِمْتُ
عَلِمْنَا


'alima, 'alimaa, 'alimuu
'alimat, 'alimataa, 'alimna
'alimta, 'alimtumaa, 'alimtum
'alimti, 'alimtumaa, 'alimtunna
'alimtu, 'alimnaa

Bab 5 kita ambil contoh hasuna


حَسُنَ
حَسُنَا
حَسُنُوْا
حَسُنَتْ
حَسُنَتَا
حَسُنَّ
حَسُنْتَ
حَسُنْتُمَا
حَسُنْتُمْ
حَسُنْتِ
حَسُنْتُمَا
حَسُنْتُنَّ
حَسُنْتُ
حَسُنَّا

hasuna, hasunaa, hasunuu
hasunat, hasunataa, hasunna
hasunta, hasuntuma, hasuntum
hasunti, hasuntumaa, hasuntunna
hasuntu, hasunna

Terakhir bab 6 kita ambil hasiba


حَسِبَ
حَسِبَا
حَسِبُوْا
حَسِبَتْ
حَسِبَتَا
حَسِبْنَ
حَسِبْتَ
حَسِبْتُمَا
حَسِبْتُمْ
حَسِبْتِ
حَسِبْتُمَا
حَسِبْتُنَّ
حَسِبْتُ
حَسِبْنَا

 

hasiba, hasibaa, hasibuu
hasibat, hasibataa, hasibna
hasibta, hasibtumaa, hasibtum
hasibti, hasibtumaa, hasibtunna
hasibtu, hasibna

Dan makna untuk semua fi'il ini sesuai dengan isim dhomirnya. Jadi misalnya kita ingin membuat kalimat

Dia (laki-laki) telah mengetahui --> 'alima عَلِمََ
ْKamu (laki-laki) telah mengetahui --> 'alimta عَلِمْتَ
Kamu (perempuan) telah mengetahui --> 'alimti عَلِمْتِ
Kami telah mengetahui --> 'alimnaa عَلِمْنَا

Jadi ini sangat bermanfaat untuk memberikan referensi kata yang tepat untuk membuat kalimat. Dan ini memang fungsi dari ilmu shorof yakni memberikan referensi kata-kata yang nantinya akan digunakan untuk menyusun kalimat.

Dan sebelum saya tutup, kesimpulan dari pelajaran ke-13 ini tashrif lughowiy untuk fi'il madhi sama untuk semua wazan yang jumlahnya 35, artinya tidak ada perbedaan wazan tashrif lughowiy bab 1, bab 2 sampai bab 6 tsulatatsi mujarrod, bahkan tidak ada perbedaan antara tsulatsi mujarrod dengan tsulatsi mazid, ruba'i mujarrod dan rub'ai mazid.

Saya rasa cukup untuk pelajaran yang ke-13 ini.

Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat

4 comments:

  1. Assalamu alaikum Ustadz,

    Bagaimana cara mendapatkan Bukunya?

    Wassalam

    Junaedi

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum
    Kalo wazan nya وقي bagaimama cara merubahnya menjadi fiil madhi dhomir anti?

    ReplyDelete
  3. Syukron ilmu nya ya saudara/I ku

    ReplyDelete
  4. syukron ilmunya semoga menjadi barokah aamin ya robal alamin

    ReplyDelete

Share