MyMenu1

Monday, 9 June 2014

Dars 10 : Wazan Fi’il Madhi dan Mudhari Tsulatsy Mujarrad

Assalaamu'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh

Alhamdulillah washshalaatu wassalaamu 'ala rasuulillah 'amma ba'du

Alhamdulillah kita telah sampai pada dars yang ke-10, dimana insya Allah pada dars yang ke-10 ini kita akan membahas tentang tashrif fi'il madhiy dan tashrif fi'il mudhori’ tsulatsi mujarrod. Untuk mengingatkan kembali bahwa tsulatsi mujarrod adalah kelompok kata yang tersusun dari 3 huruf (kelompok fi'il yang tersusun dari 3 huruf), contohnya kataba كَتَبَ (telah menulis), 'alima عَلِمَ (telah mengetahui), jalasa جَلَسَ (telah duduk). Dan perlu diketahui bahwasanya tsulatsi mujarrod ada 6 bab artinya ada 6 rumus (wazan). Seluruh fi'il yang tersusun dari 3 huruf pasti akan mengikuti salah satu dari 6 wazan ini. Sebelum kita belajar 6 wazan fi'il tsulatsi mujarrod, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui wazan fi'il madhiy tsulatsi mujarrod dan wazan fi'il mudhori’ tsulatsi mujarrod. Hal ini karena wazan-wazan dari fi'il tsulatsi mujarrod yang jumlahnya ada 6 itu merupakan kombinasi dari fi'il madhiy dan fi'il mudhori’. Baik, kita bahas yang pertama adalah fi'il madhi.

 

Fi'il madhiy tsulatsi mujarrod memiliki 3 wazan dan untuk membuat rumus tashrif menggunakan huruf fa ف, 'ain ع, lam ل (fa'ala فَعَلَ). Ada fi'il madhiy yang rumusnya menggunakan :

 

1. fa'ala فَعَلَ dengan me-fathah-kan 'ain ع

2. fa'ila فَعِلَ dengan me-kasroh-kan 'ain ع

3. fa'ula فَعُلَ dengan me-dhommah-kan 'ain ع

Jadi ‘ain ع fi’il-nya ada yang fathah (ـَ), kasroh (ـِ), dan dhommah (ـُ). Sedangkan huruf fa ف dan lam ل nya sama semua harakatnya yaitu fathah (ـَ), selalu fa فَ dan la لَ. Hanya harakat 'ain ع fi'il-nya yang berbeda.

Apa contoh fi'il yang wazannya fa'ala فَعَلَ ?

kataba كَتَبَ (telah menulis), nadzoro نَظَرَ (telah melihat), nashoro نَصَرَ (telah menolong). Ketiga kata ini terdiri dari tiga huruf dan setiap hurufnya berharakat fathah (ـَ).

Contoh fi'il yang mengikuti wazan fa'ila فَعِلَ (dengan me-kashroh-kan 'ain ع fi'ilnya), yaitu 'alima عَلِمَ (telah mengetahui), sami'a سَمِعَ (telah mendengar), fahima فَهِمَ (telah memahami). Ketiga kata ini mengikuti wazan fa'ila فَعِلَ karena 'ainع fi'il-nya kasroh (ـِ).

Contoh fi'il yang mengikuti wazan fa'ula فَعُلَ (dengan me-dhommah-kan 'ain ع fi'ilnya), yaitu karuma كَرُمَ (telah mulia), sholuha صَلُحَ (telah baik). Kedua kata ini mengikuti wazan fa'ula فَعُلَ dengan me-dhommah-kan 'ain ع fi'il-nya.

Kemudian kita berlanjut ke rumus fi'il mudhori’ (rumus tashrif fi’il mudhori’ menggunakan huruf ya ي, fa ف, 'ain ع, lam ل (yaf'alu يَفْعَلُ). Sama dengan fi'il madhiy, fi'il mudhori’ juga memiliki 3 wazan. Dan sama juga dengan fi'il madhiy, di fi’il mudhori’ yang berubah hanya 'ain ع fi'il-nya. Jadi rumusnya:

1. yaf'alu يَفْعَلُ dengan me-fathah-kan 'ain ع

2. yaf'ilu يَفْعِلُ dengan me-kasroh-kan 'ain ع

3. yaf'ulu يَفْعُلُ dengan me-dhommah-kan 'ain ع

Sedangkan huruf ya ي, fa ف, dan lam ل nya sama semua harakatnya yaitu yaf..lu يَفْعلُ (yaf'alu يَفْعَلُ, yaf'ilu يَفْعِلُ, dan yaf'ulu يَفْعُلُ).

Contoh fi’il yang mengikuti wazan yaf'alu يَفْعَلُ (fathah 'ain ع fi'il-nya) yaitu yaftahu يَفْتَحُ (sedang membuka), yamna'u يَمْنَعُ (sedang mencegah). Kita bandingkan yaf'alu - yaftahu يَفْعَلُ - يَفْتَحُ

Contoh fi’il yang mengikuti wazan yaf'ilu يَفْعِلُ (me-kasroh-kan 'ainع fi'il-nya), yadhribu يَضْرِبُ (sedang memukul), kita bandingkan yaf'ilu - yadhribu يَفْعِلُ - يَضْرِبُ

Contoh fi'il yang mengikuti wazan yaf'ulu يَفْعُلُ (dengan me-dhommah-kan 'ain ع fi'il-nya), yaitu yaktubu يَكْتُبُ (sedang menulis), yanshuru يَنْصُرُ  (sedang menolong). Kita bandingkan yaf'ulu - yaktubu يَفْعُلُ - يَكْتُبُ mengikuti wazan yaf'ulu يَفْعُلُ dengan me-dhommah-kan 'ain ع fi'il-nya.

Wazan tsulatsi mujarrod yang jumlahnya ada 6 itu adalah kombinasi dari fi'il madhiy dan fi'il mudhori’, ada yang fa'ala - yaf'alu فَعَلَ - يَفْعَلُ, fa'ila - yaf'ilu فَعِلَ - يَفْعِلُ, fa'ula - yaf'ulu فَعُلَ - يَفْعُلُ . Kita bisa menghafal bab tsulatsi mujarrod ini dengan menggunakan kalimat bantu "BATU KALI MANA BISA TURUN SENDIRI". Kita perhatikan bahwa kalimat "BATU KALI MANA BISA TURUN SENDIRI " terdiri dari 6 kata dan setiap kata mewakili setiap bab.

BATU adalah rumus bab 1

KALI rumus bab 2

MANA rumus bab 3

BISA rumus bab 4

TURUN rumus bab 5

SENDIRI rumus bab 6

Lalu apa yang kita jadikan rumus dari kata-kata ini?

Yang kita ambil adalah huruf vokalnya. Contohnya bAtU (A dan U). Huruf vokal pertama adalah untuk 'ain ع fi’il madhiy sedangkan huruf vokal kedua adalah untuk 'ain ع fi'il mudhori’.

A-U, A berarti 'ain ع fi'il madhiy-nya fathah, fa'Ala فَعَلَ

U berarti 'ain ع fi'il mudhori’-nya dhommah, yaf'Ulu يَفْعُلُ

Arti rumus bab 1 (BATU) adalah A-U fa'Ala - yaf'Ulu فَعَلَ يَفْعُلُ

Sekarang rumus bab 2 (KALI), huruf vokalnya A dan I

A berarti fathah untuk 'ain ع fi'il madhiy, I berarti kasroh untuk 'ain ع fi'il mudhori’, menjadi fa'Ala - yaf'Ilu فَعَلَ يَفْعِلُ

Kemudian rumus bab 3 (MANA), berarti A - A, baik fi'il madhi maupun fi'il mudhori 'ain ع fi'il-nya sama-sama fathah, fa'Ala - yaf'Alu فَعَلَ يَفْعَلُ

Kemudian rumus bab 4 (BISA), I - A, berarti 'ain ع fi'il madhiy-nya kasroh sedangkan 'ain ع fi'il mudhori’-nya fathah, jadi fa'Ila - yaf'Alu فَعِلَ يَفْعَلُ

Kemudian rumus bab 5 (TURUN), U - U, baik 'ain ع fi'il madhiy maupun 'ain ع fi'il mudhori’ sama-sama diberi harokat dhommah, berarti fa'Ula - yaf'Ulu فَعُلَ يَفْعُلُ

Kemudian bab 6 (SENDIRI), I - I, baik 'ain ع fi'il madhiy-nya maupun 'ain ع fi'il mudhori’nya sama-sama dibaca kasroh menjadi fa'Ila - yaf'Ilu فَعِلَ يَفْعِلُ

Nah, ini adalah rumus tsulatsi mujarrod dari bab 1 - bab 6, kita ulangi BATU KALI MANA BISA TURUN SENDIRI

Bab 1 bAtU, A - U      --> fa'Ala - yaf'Ulu فَعَلَ يَفْعُلُ

Bab 2 kAlI, A - I          --> fa'Ala - yaf'Ilu فَعَلَ يَفْعِلُ

Bab 3 mAnA, A - A    --> fa'Ala - yaf'Alu فَعَلَ يَفْعَلُ

Bab 4 bIsA, I - A         --> fa'Ila - yaf'Alu فَعِلَ يَفْعَلُ

Bab 5 tUrUn, U - U    --> fa'Ula - yaf'Ulu فَعُلَ يَفْعُلُ

Bab 6 sendIrI, I - I      --> fa'Ila - yaf'Ilu فَعِلَ يَفْعِلُ

Hati-hati jangan terkecoh dengan lam ل fi'il-nya ya, di fi’il mudhori’ lam ل nya selalu LU (berharakat dhommah), jadi jangan dirubah, yang dirubah cuma harokat 'ain ع fi'ilnya.

Oke, supaya lebih jelas lagi kita contoh satu persatu.

Contoh fi'il yang masuk bab 1 (bAtU, A-U) adalah kataba كَتَبَ (telah menulis) berarti ketika kataba كَتَبَ telah diketahui masuk bab 1 maka kataba كَتَبَ harus mengikuti fa'ala - yaf'ulu فَعَلَ يَفْعُلُ, berarti kataba - yaktubu كَتَبَ يَكْتُبُ

Tidak boleh kita katakan kataba - yaktibu atau kataba - yaktubu karena kataba كَتَبَ masuk ke bab 1. Kataba كَتَبَ mengikuti wazan bab 1 bAtU (A-U) berarti kataba yaktubu كَتَبَ يَكْتُبُ

Kemudian bab 2 (kAlI, A-I) contoh fi'il yang masuk bab 2 adalah dhoroba ضَرَبَ (telah memukul), karena dhoroba ضَرَبَ ini mengikuti wazan bab 2 jadi harus mengikuti rumus kAlI (A-I) fa'Ala - yaf'Ilu فَعَلَ يَفْعِلُ, berarti dhoroba - yadhribu ضَرَبَ يَضْرِبُ

Tidak boleh kita katakan dhoroba - yadhrubu atau dhoroba - yadhrobu tapi yang benar adalah dhoroba - yadhribu ضَرَبَ يَضْرِبُ

Kemudian bab 3 (mAnA, A-A) fa'Ala yaf'Alu فَعَلَ يَفْعَلُ, contoh kata yang masuk bab ini adalah fataha فَتَحَ (telah membuka) berarti fataha - yaftahu فَتَحَ يَفْتَحُ karena fa'Ala yaf'Alu فَعَلَ يَفْعَلُ, 'ain ع fi’il-nya di-fathah-kan.

Kemudian bab 4 (bIsA, I-A) fa'Ila yaf'Alu, 'ain ع fi'il madhiy-nya kasroh dan 'ain fi'il mudori’-nya fathah. Contohnya 'alima عَلِمَ (telah mengetahui) 'alima - ya'lamu عَلِمَ يَعْلَمُ, karena fa'Ila yaf'Alu فَعَلَ يَفْعَلُ, bukan ya'lumu atau ya'limu.

Kemudian bab 5 (tUrUn, U-U) fa'Ula yaf'Ulu فَعُلَ يَفْعُلُ, contohnya sholuha صَلُحَ (telah baik), maka mengikuti wazan fa'Ula yaf'Ulu فَعُلَ يَفْعُلُ berati kita baca sholuha - yashluhu صَلُحَ يَصْلُحُ karena 'ain ع fi'ilnya harus dhommah.

Dan yang terakhir bab 6 (sendIrI, I-I) fa'Ila yaf'Ilu فَعِلَ يَفْعِلُ, contoh kata yang masuk bab 6 adalah hasiba حَسِبَ (telah menghitung), hasiba - yahsibu حَسِبَ يَحْسِبُ, dengan me-kashroh-kan 'ain ع fi'il keduanya menjadi hasiba - yahsibu حَسِبَ يَحْسِبُ

Baik, untuk tashrif fi'il madhiy dan fi'il mudhori’ saya cukupkan sampai di sini.

Tapi sebelum kita tutup, saya akan sampaikan kesimpulan dari pelajaran dars yang ke-10 ini bahwa fi'il madhiy ada 3 kombinasi, ada yang 'ain ع fi'il-nya fathah, kasroh atau dhommah (fa'Ala فَعَلَ, fa'Ila فَعِلَ, fa'Ula فَعُلَ). Begitu juga dengan fi'il mudhori’ ada 3 kombinasi, ada yang 'ain ع fi'il-nya fathah, kasroh dan dhommah (yaf'Alu يَفْعَلُ, yaf'Ilu يَفْعِلُ, yaf'Ulu يَفْعُلُ).

Perhatikan, baik fi'il madhiy maupun fi'il mudhori’ yang berubah hanya harakat 'ain ع fi'il-nya. Harakat fa ف dan lam ل nya tetap, sama sekali tidak berubah, artinya sama untuk semua fi'il.

Kemudian kombinasi dari fi'il madhiy dan fi'il mudhori’ itu menjadi rumus tsulatsi mujarrod yang berjumlah 6. Untuk memudahkan menghafal bab tsulatsi mujarrod yang ada 6 ini kita gunakan kalimat BATU KALI MANA BISA TURUN SENDIRI dimana yang kita ambil dari kalimat ini adalah huruf vokal dari setiap kata

bAtU (A-U) - fa'Ala yaf'Ulu فَعَلَ يَفْعُلُ

kAlI (A-I) - fa'Ala yaf'Ilu فَعَلَ يَفْعِلُ

mAnA (A-A) - fa'Ala yaf'Alu فَعَلَ يَفْعَلُ

bIsA (I-A) - fa'ila yaf'Alu فَعِلَ يَفْعَلُ

tUrUn (U-U) - fa'Ula yaf'Ulu فَعُلَ يَفْعُلُ

sendIrI (I-I) - fa'Ila yaf'Ilu فَعِلَ يَفْعِلُ

Ini adalah rumus tashrif tsulatsi mujarrod dari bab 1 hingga bab 6

Saya rasa cukup pelajaran kita kali ini. Semoga bermanfaat.

Washshalaallaahu ‘ala nabiyina muhammadin wa alaa ‘aalihi wa ashhaabihi wa man taabi’i bi ihsani ila yaumiddin

subhanaka Allaahuma wabihamdika asyhadu allaa illaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu’ilaik

wassalaamu ‘alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh.

4 comments:

  1. Saya mau nanya, dikitab yg tidak ada baris bagaimna cara mengetahui bahwa 'ain fiilnya madhi zummah atau fatah atau kasrah.

    ReplyDelete
  2. Terimakasih utk rumusnya kang..

    ReplyDelete
  3. Bgmn cara mengenal ciri² bentuk kata pd kitab² gundul ?
    Shg mampu membaca kitab tdk hanya yg sdh diajarkan guru sj.

    ReplyDelete

Share